oleh Handoko Luo
M1 Osaka Univ.
M1 Osaka Univ.
Secara umum, seorang guru ideal menurut saya adalah seorang yang dijadikan panutan oleh si murid.. seseorang bisa saja membeli buku atau pendidikan formal tetapi tidak rasa hormat, maka dari itu seseorang guru harus bisa menimbulkan kerelaan para muridnya untuk menghargainya / menghormatinya.. itu secara figur..
Secara keilmuan, seorang guru fisika yang ideal menurut saya tidak memerlukan berbagai macam faktor2 eksternal seperti pengawasan, gaji, dan fasilitas.. saya rasa yang paling terpenting yg harus dimiliki oleh para pengajar adalah memiliki jiwa atas bidangnya (kecintaan akan bidangnya, memiliki motivasi mengajar yang tinggi, memiliki visi yang unik, atau secara umum memiliki jiwa yang hidup). Bukan sekedar ilmu yang tinggi atau gelar yang berjejer yg terpenting, karena ilmu tinggi atau banyaknya gelar sama sekali tidak menjamin apakah kegiatan belajar mengajar bisa terlaksana dengan baik apa tidak
Secara keilmuan, seorang guru fisika yang ideal menurut saya tidak memerlukan berbagai macam faktor2 eksternal seperti pengawasan, gaji, dan fasilitas.. saya rasa yang paling terpenting yg harus dimiliki oleh para pengajar adalah memiliki jiwa atas bidangnya (kecintaan akan bidangnya, memiliki motivasi mengajar yang tinggi, memiliki visi yang unik, atau secara umum memiliki jiwa yang hidup). Bukan sekedar ilmu yang tinggi atau gelar yang berjejer yg terpenting, karena ilmu tinggi atau banyaknya gelar sama sekali tidak menjamin apakah kegiatan belajar mengajar bisa terlaksana dengan baik apa tidak
Apabila seorang guru memiliki jiwa yang hidup terhadap bidangnya (fisika), maka sang guru akan bisa mencerita dengan begitu indahnya tentang bidangnya (fisika). Ditangannya, bidangnya bukanlah sesuatu yang mati dan membosankan, tetapi merupakan sesuatu yang hidup dan menarik perhatian. Seseorang yg memiliki jiwa yg hidup terhadap bidangnya (fisika) biasanya juga disertai pengetahuan yg dalam dan sudut pandang yg luas akan masalah yg akan dijelaskannya (fisika). Sang guru biasanya juga memiliki filosofi yang tinggi, memahami posisinya dan memiliki kehormatan akan apa yang dia lakukan, sebagai pengajar yg bisa jadi merubah jalan hidup para siswanya.. Dengan jiwa yang hidup dan semangat yg tinggi, sang guru biasanya akan terdorong mengabdikan dirinya, mengeluarkan segenap usahanya yang terbaik untuk menjadi partner belajar yang terbaik bagi siswanya.. segenap usaha ini terkadang bisa menggugah hati manusia, dan mengubah sudut pandang banyak manusia terhadap apa yang sang guru lakukan.. sang guru tidak akan segan2 berpikir bagaimana cara terbaik menyampaikan topiknya, bagaimana cara terbaik membuat suasana pengajaran menjadi hidup, bagaimana cara menangkap kebingungan yang terjadi selama pengajaran, bagaimana cara membuka wawasan para muridnya akan dunia yang begitu indah dan luas ini.. ! Terkadang kita tidak tahu seberapa indah dan besarnya alam sekitar kita sampai mata dan sudut pandang kita terbuka akan hal tersebut.. adalah peran sang guru untuk menyampaikan dunia indah yang dapat dilihatnya sehingga orang lain juga dapat turut serta merasakannya.. (yang tentunya bukan rumus2 fisika tanpa arti dalam benak para murid..)
Janganlah menyalahkan murid yang tidak kooperatif atau tidak mau bekerja sama dengan proses belajar mengajar ini karena tidak semua murid akan tergerak, dan tidak semua murid menyukai fisika. Hubungan kedua pihak merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama guru dan murid. Kita tidak bisa memaksa murid untuk berubah sesuai dengan keinginan kita, sebab setiap manusia adalah unik dan berbeda, tetapi kita bisa merubah diri kita sendiri dan mengeluarkan yang terbaik dari diri kita sendiri. Ibaratnya, kalau kita tinjau hubungan yang ideal, dibutuhkan kerja sama dari pihak A 100% dan dari pihak B 100%. Kita hanya bisa mencapai kondisi ideal ini apabila kita sebagai salah satu pihak (guru) juga mengeluarkan 100%, bukan 90% atau 50%.. terlepas dari kondisi pihak yang lainya lagi.. Kita bisa mulai dari diri sendiri, tanpa perlu menyalahkan pihak kedua (murid) sama sekali.. dan dengan demikian kita tidak akan menyesal karena telah berusaha yang terbaik..
Semua yang telah disebutkan diatas tentunya harus disertai dengan kebijaksanaan yang tinggi.. karena kondisi totalitas 100% memerlukan determinasi diri yang sangat kuat, kondisi dimana seseorang telah mengalahkan dirinya sendiri, sehingga dia tidak akan terganggu terhadap gangguan eksternal untuk memberikan yg terbaik dari dirinya sendiri (gangguan2 seperti harta / gaji, fasilitas, murid yang buruk, berbagai masalah yg dialami sang guru, pengawasan, dsb).. sehingga setiap saat sang guru akan tampil 100% semangat dan menginspirasi murid2nya.
Motivasi yang tinggi, kecintaan yang tinggi serta jiwa yang hidup akan bidangnya dan pekerjaannya, totalitas atau pengabdian yang tidak setengah-setengah akan bidang/pekerjaanya, saya rasa itulah faktor-faktor yang akan menjadikan seseorang menjadi guru ideal bagi saya.
Terlalu ideal ?! Ya karena kita bicara kondisi ideal.. dan saya mengungkapkan idealisme saya.. tetapi segalanya bisa bermula dari kekuatan hati kita, inner strength inside us as human beings ..
Teman saya pernah berkata, "Scientists must have genuine motives. Otherwise, they won't have dramatic inspirations for invention."
Salam hormat dari saya. Semua ini murni merupakan pendapat pribadi saya atau pandangan hidup saya, tidak ada yang benar atau salah.. karena setiap manusia bebas memiliki pendapatnya masing2 sesuai hati nuraninya.
Janganlah menyalahkan murid yang tidak kooperatif atau tidak mau bekerja sama dengan proses belajar mengajar ini karena tidak semua murid akan tergerak, dan tidak semua murid menyukai fisika. Hubungan kedua pihak merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama guru dan murid. Kita tidak bisa memaksa murid untuk berubah sesuai dengan keinginan kita, sebab setiap manusia adalah unik dan berbeda, tetapi kita bisa merubah diri kita sendiri dan mengeluarkan yang terbaik dari diri kita sendiri. Ibaratnya, kalau kita tinjau hubungan yang ideal, dibutuhkan kerja sama dari pihak A 100% dan dari pihak B 100%. Kita hanya bisa mencapai kondisi ideal ini apabila kita sebagai salah satu pihak (guru) juga mengeluarkan 100%, bukan 90% atau 50%.. terlepas dari kondisi pihak yang lainya lagi.. Kita bisa mulai dari diri sendiri, tanpa perlu menyalahkan pihak kedua (murid) sama sekali.. dan dengan demikian kita tidak akan menyesal karena telah berusaha yang terbaik..
Semua yang telah disebutkan diatas tentunya harus disertai dengan kebijaksanaan yang tinggi.. karena kondisi totalitas 100% memerlukan determinasi diri yang sangat kuat, kondisi dimana seseorang telah mengalahkan dirinya sendiri, sehingga dia tidak akan terganggu terhadap gangguan eksternal untuk memberikan yg terbaik dari dirinya sendiri (gangguan2 seperti harta / gaji, fasilitas, murid yang buruk, berbagai masalah yg dialami sang guru, pengawasan, dsb).. sehingga setiap saat sang guru akan tampil 100% semangat dan menginspirasi murid2nya.
Motivasi yang tinggi, kecintaan yang tinggi serta jiwa yang hidup akan bidangnya dan pekerjaannya, totalitas atau pengabdian yang tidak setengah-setengah akan bidang/pekerjaanya, saya rasa itulah faktor-faktor yang akan menjadikan seseorang menjadi guru ideal bagi saya.
Terlalu ideal ?! Ya karena kita bicara kondisi ideal.. dan saya mengungkapkan idealisme saya.. tetapi segalanya bisa bermula dari kekuatan hati kita, inner strength inside us as human beings ..
Teman saya pernah berkata, "Scientists must have genuine motives. Otherwise, they won't have dramatic inspirations for invention."
Salam hormat dari saya. Semua ini murni merupakan pendapat pribadi saya atau pandangan hidup saya, tidak ada yang benar atau salah.. karena setiap manusia bebas memiliki pendapatnya masing2 sesuai hati nuraninya.
08.27 |
Category:
ilmiy
|
1 komentar
Comments (1)
bekal untuk ndirikan bimbel/....