Oleh tarbiyah, kami diajari bagamana harus memahami karakter setiap orang. Dalam tarbiyah yang kami temui adalah sekumpulan manusia, bukan malaikat. Manusia yang sempurna dengan ketidaksempurnaannya. Isi kelompok tarbiyah adalah orang-orang yang ingin memperbaiki dirinya. Mutarabbi (kami) adalah manusia, guru (MR) kami pun manusia. Langkah kami adalah langkah manusia. Alasan kami ikut tarbiyah adalah menyadari betapa kami banyak memiliki kekurangan. Makanya kami ikut tarbiyah.
Dalam tarbiyah kami, masing-masing kami membawa kesempurnaan kami sebagai manusia berupa ketidaksempurnaan dalam akhlaq, fikriyah dan sikap. Maka kami tak ada yang salning membanggakan diri kami.
Setiap kami menyadari bahwa kesempurnaan pada kami sebagai manusia. Permasalahan pribadi, kesulitan setiap kami senantiassa menambah ragamnya warna kami. Maka kami indah karena banyak warna, tak hanya satu warna. Kami menghargai perbedaan. Juga cacat yang tercatat. Atau yang kasat. Sehingga ketika ada saudara kami dalam tarbiyah yang terangkat cacatnya maka akan kami kembalikan lagi kepada diri kami bahwa kami juga punya cacat dan boleh jadi kamilah yang nantinya akan tercatat cacatnya. Sehingga kami harus mencatat sekarang lekat-lekat bahwa cacat adalah lumrah dan semakin menunjukkan sempurnanya kami sebagai manusia dengan ketidaksempurnaan kami.
Dalam tarbiyah kami, masing-masing kami membawa kesempurnaan kami sebagai manusia berupa ketidaksempurnaan dalam akhlaq, fikriyah dan sikap. Maka kami tak ada yang salning membanggakan diri kami.
Setiap kami menyadari bahwa kesempurnaan pada kami sebagai manusia. Permasalahan pribadi, kesulitan setiap kami senantiassa menambah ragamnya warna kami. Maka kami indah karena banyak warna, tak hanya satu warna. Kami menghargai perbedaan. Juga cacat yang tercatat. Atau yang kasat. Sehingga ketika ada saudara kami dalam tarbiyah yang terangkat cacatnya maka akan kami kembalikan lagi kepada diri kami bahwa kami juga punya cacat dan boleh jadi kamilah yang nantinya akan tercatat cacatnya. Sehingga kami harus mencatat sekarang lekat-lekat bahwa cacat adalah lumrah dan semakin menunjukkan sempurnanya kami sebagai manusia dengan ketidaksempurnaan kami.
15.37 |
Category: |
0
komentar
Comments (0)